Header Ads

BMKG Prediksi Musim Kemarau di Kaltim Waspada Karhutla!

Beragam Berita Nasional - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan menginformasikan bahwa bulan Agustus ini menandai awal musim kemarau di Kalimantan Timur. Semua pihak diharapkan untuk tetap waspada mengingat potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meningkat.




Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, menyatakan bahwa meskipun masih ada hujan lokal dengan intensitas rendah, Agustus tetap menjadi awal musim kemarau di sebagian besar wilayah Kaltim. Beberapa daerah, seperti Kota Samarinda, Balikpapan, dan Kabupaten Penajam Paser Utara, diprediksi akan mengalami kemarau yang lebih dominan.

Dalam menghadapi musim kemarau, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi titik panas yang dapat berkembang menjadi karhutla. Langkah-langkah pencegahan, seperti tidak membakar lahan sembarangan dan tidak membuang puntung rokok yang masih menyala, sangat penting. Selain itu, sosialisasi mengenai pencegahan karhutla perlu dilakukan secara rutin oleh pihak terkait untuk mengurangi risiko kebakaran.

Pada Selasa, 6 Agustus 2024, tercatat 35 titik panas di Kalimantan Timur. Rincian lokasi menunjukkan bahwa 20 titik berada di Kabupaten Kutai Timur, lima titik di Kutai Kartanegara, dua titik di Mahakam Ulu, dan delapan titik di Kabupaten Berau. Di Kutai Timur, titik panas tersebut tersebar di enam kecamatan, yaitu Telen (2), Rantau Pulung (4), Long Mesengat (1), Muar Wahau (1), Bengalon (10), dan Sangatta Utara (2).

Di Kabupaten Kutai Kartanegara, lima titik panas terdeteksi di dua kecamatan, yaitu Loa Janan (4) dan Muara Kaman (1). Sementara itu, di Mahakam Ulu, terdapat dua titik yang keduanya berada di Kecamatan Long Pahangai. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran titik panas cukup bervariasi di masing-masing daerah.

Kabupaten Berau juga mencatat delapan titik panas yang tersebar di dua kecamatan, dengan rincian enam titik di Kecamatan Tabalar dan dua titik di Kecamatan Kelay. Informasi ini disampaikan oleh Kukuh, yang menekankan pentingnya pemantauan terhadap titik panas untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.