Header Ads

PLN Pamer Cara Untuk Tekan Emisi Karbon

Beragam Berita Nasional - PT PLN (Persero) berkomitmen untuk mendukung pencapaian target pemerintah dalam mencapai emisi nol bersih (NZE) pada tahun 2060. Direktur Manajemen Risiko PLN, Suroso Isnandar, mengungkapkan bahwa perusahaan telah merumuskan delapan strategi untuk melaksanakan komitmen tersebut.




Suroso menjelaskan bahwa langkah pertama adalah membatalkan rencana pembangunan 13.300 megawatt (GW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2019-2028. Dalam acara "Electrifying The Future: Strategi Hijau Untuk Akselerasi Net Zero Emissions" di Jakarta, ia menekankan bahwa kebijakan ini dapat mengurangi emisi hingga 1,8 miliar ton CO2.

Selain itu, PLN berencana untuk mengganti PLTU yang sudah beroperasi dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dan memanfaatkan biomassa sebagai campuran bahan bakar. Suroso juga menyebutkan bahwa program penggantian pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan EBT akan dilaksanakan di 90 lokasi, serta perdagangan karbon dan pengembangan EBT secara masif akan menjadi strategi terakhir yang diimplementasikan.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov, menyatakan bahwa inisiatif BUMN, khususnya PLN, dalam memanfaatkan transisi energi hijau akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, langkah ini berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja hijau dan mendorong peningkatan jumlah kelas menengah di Indonesia.

Abra menjelaskan bahwa saat transisi energi berlangsung, hal ini dapat menarik investasi hijau yang diharapkan akan menghasilkan lapangan kerja yang formal, layak, dan berkualitas. Dengan demikian, hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan jumlah kelas menengah yang menjadi pilar pertumbuhan ekonomi.

Abra juga menekankan bahwa komitmen PLN dalam mempercepat transisi energi hijau tidak mengganggu kinerja perusahaan. Ia mencatat bahwa kontribusi PLN kepada negara justru meningkat dalam lima tahun terakhir, dengan laba yang tumbuh 53 persen menjadi Rp 22,1 triliun dan setoran pajak yang naik 15,6 persen menjadi Rp 52,4 triliun.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.