Header Ads

Spanyol Warning Israel Untuk Hentikan Kejahatannya!

Beragam Berita Nasional - Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengungkapkan keprihatinannya terhadap bencana dan konflik kemanusiaan di Gaza pada Selasa (11/6/2024). Menurutnya, situasi ini sangat merusak hukum internasional, sistem multilateral, dan tata kelola yang berbasis aturan. Dalam konferensi Respons Kemanusiaan Darurat untuk Gaza di Yordania, Sanchez meminta Israel dan Hamas untuk bertindak secara bertanggung jawab. Dia juga mengajak semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mencapai perdamaian, mengacu pada resolusi gencatan senjata AS yang baru-baru ini didukung oleh Dewan Keamanan PBB.






Pemerintah Spanyol telah mengambil langkah-langkah penting dalam mendukung Palestina. Selain mengakui Negara Palestina, mereka juga bergabung dengan kasus genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ). Sanchez membela keputusannya ini dengan mengatakan bahwa putusan sela ICJ yang berkekuatan hukum mengikat telah diabaikan dan tidak dihormati. Dia menegaskan bahwa hukum internasional harus ditegakkan dan situasi di Gaza saat ini lebih kritis daripada sebelumnya. Spanyol berkomitmen untuk meningkatkan aliran bantuan ke wilayah tersebut, dengan meningkatkan bantuan ke Palestina menjadi 50 juta Euro pada 2023 dan mengumumkan bantuan tambahan senilai 16 juta Euro untuk tahun 2024.


Sanchez juga menyoroti pentingnya bantuan pembangunan dalam mendukung Otoritas Palestina dan solusi dua negara. Dia berharap agar bantuan kemanusiaan yang dikirimkan dapat efektif dan berkelanjutan, sehingga dapat membantu memperbaiki situasi di Gaza dan mendorong perdamaian yang langgeng. Spanyol berkomitmen untuk terus mendukung Palestina dan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mencapai tujuan ini.

Hari ini saya berdiri di hadapan Anda dengan keyakinan bahwa rakyat kami mengharapkan kita semua untuk bersama-sama mewujudkan hasil dan tindakan konkret untuk menghentikan penderitaan di Gaza dan membangun masa depan perdamaian yang lebih baik di Timur Tengah," tambahnya.

Menurut Yordania, Mesir, dan PBB -sebagai penyelenggara konferensi tersebut- tujuan pertemuan tingkat tinggi itu adalah untuk mencapai konsensus mengenai langkah-langkah praktis guna memenuhi kebutuhan mendesak di Gaza. Perwakilan dari puluhan negara di seluruh dunia ambil bagian dan akan mengadakan konferensi pers bersama pada sore hari.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Selasa (28/5/2024) mengatakan bahwa pemerintahnya akan menyetujui langkah untuk secara resmi mengakui negara Palestina. "Ini adalah keputusan bersejarah yang memiliki satu tujuan -- untuk berkontribusi dalam mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina," katanya dalam pidatonya di Madrid.

Sanchez mencatat bahwa Spanyol akan mengakui negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, hanya mengakui perubahan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

"Meski Spanyol tidak berhak menentukan perbatasan negara lain, posisi kami sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, ... dan dengan posisi yang secara tradisional dipegang oleh Uni Eropa," katanya.

Sanchez menjelaskan bahwa negara Palestina harus mampu berdiri dengan Tepi Barat dan Gaza terhubung dengan koridor dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Spanyol juga akan mengakui negara Palestina yang bersatu yang diperintah oleh Otoritas Palestina, yang oleh Sanchez disebut sebagai "mitra kami untuk perdamaian."

Pada Selasa, Norwegia dan Irlandia juga akan secara resmi mengakui negara Palestina. "Keputusan hari ini didasarkan pada hukum internasional dan penghormatan

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.