Hujan Ekstrem Akibatkan Tanah Gersang Di Niger Kebanjiran Dan Telan Korban
Beragam Berita Nasional - Bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim telah menyebabkan banyak korban jiwa di berbagai belahan dunia. Di Arab Saudi, diperkirakan sekitar 1.000 orang meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji. Sementara itu, banjir yang disebabkan oleh hujan deras menewaskan 48 orang di China dan 19 orang di El Salvador.
Di Niger, banjir juga telah menewaskan 21 orang dan berdampak pada lebih dari 6.000 orang lainnya. Banjir ini terjadi hanya dalam beberapa pekan pertama musim hujan yang diprediksi akan berlangsung hingga bulan September. Banjir dan hujan lebat yang melanda Niger dalam beberapa tahun terakhir ini disebabkan oleh perubahan iklim, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.
Wilayah Maradi di Niger merupakan wilayah yang paling terdampak oleh banjir tahun ini. Dalam pengumuman di stasiun televisi, 14 dari 21 korban tewas berasal dari wilayah tersebut. Meskipun begitu, ibu kota Niger, Niamey, dan penduduknya yang mencapai dua juta orang, sejauh ini masih terhindar dari banjir yang mematikan.
Di sekitar Kota Niamey, rumah milik Maiga Harouna (56) yang terbuat dari batu bata lumpur ambruk saat hujan deras. Harouna menyatakan kebutuhan akan bantuan dari pemerintah sebelum hujan berikutnya tiba.
Saat ini, belum ada pengumuman resmi dari pemerintah terkait rencana untuk merelokasi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir.
Warga yang terkena dampak banjir di pinggiran Kota Niamey, seperti Maiga Harouna, sangat membutuhkan bantuan dan perhatian dari pemerintah dalam mengatasi masalah ini.
Post a Comment