Header Ads

Pesona Pulau Gulangyu "Piano" Yang Ada Di Cina

 Beragam Berita Nasional - Pulau Gulangyu, yang juga dikenal sebagai "Pulau Piano", merupakan sebuah pulau yang terletak di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, Cina. Pulau ini terkenal karena keindahan alamnya yang menakjubkan dan juga karena keberadaan banyak piano di sana. Pulau ini menjadi tujuan wisata yang populer bagi para pengunjung yang ingin menikmati pemandangan yang indah dan juga mendengarkan musik yang dimainkan di piano-piano yang tersebar di pulau ini.



Ketika saya mengunjungi Gulangyu pada 24 Mei 2024, saya bersama dengan 20 jurnalis dari kawasan Asia-Pasifik yang sedang mengikuti program China International Press Center (CIPC). Kami berangkat dari Xiamen dan menyeberang menggunakan kapal feri untuk mencapai pulau ini. Perjalanan kami hanya memakan waktu kurang dari 10 menit, sehingga sangat mudah untuk mencapai pulau ini.


Setibanya di Gulangyu, kami langsung terpesona dengan keindahan pulau ini. Pulau ini dipenuhi dengan bangunan-bangunan bersejarah yang indah, taman-taman yang hijau, dan tentu saja, piano-piano yang menghiasi setiap sudut pulau. Kami juga dapat menikmati pemandangan laut yang memukau dan berjalan-jalan di jalanan yang tenang dan nyaman. Pengalaman mengunjungi Gulangyu benar-benar tak terlupakan dan membuat kami semakin terpesona dengan keindahan alam dan budaya Cina.


Setelah tiba di Gulangyu pada sekitar pukul 14.30 waktu setempat, saya melihat bahwa pulau ini sudah dipenuhi oleh wisatawan lokal. Ada juga beberapa turis mancanegara yang terbagi menjadi beberapa kelompok. Di Pulau Guangyu yang hanya memiliki luas 1,88 kilometer persegi, tidak ada kendaraan bermotor atau sepeda yang diizinkan. Satu-satunya kendaraan yang berlalu-lalang adalah troli wisata yang digunakan untuk mengantar para turis berkeliling pulau.


Saat menjelajahi Gulangyu dengan menumpang troli wisata, saya harus mengakui bahwa pulau ini memang memiliki keunikan tersendiri. Jalanan dan gang yang berbatu, ditambah dengan pepohonan yang rindang, menciptakan suasana yang berbeda dengan bangunan-bangunan bergaya Eropa yang ada di sekitarnya. Menelusuri Gulangyu terasa seperti memasuki ruang yang terpisah dari Cina.



Keberadaan bangunan bergaya Eropa di Gulangyu tidak terlepas dari sejarah pulau ini. Pada masa Dinasti Qing (1644-1911), Xiamen menjadi salah satu pelabuhan perdagangan besar pertama di Cina. Bersama dengan Shanghai, kota ini menjadi titik pertemuan antara Timur dan Barat.


Karena keindahan alamnya dan lokasinya yang strategis di pelabuhan utama Xiamen, Gulangyu menjadi tempat yang ideal untuk tinggal dan berdagang. Pada awal abad ke-19, banyak pedagang, misionaris, dan perwakilan diplomatik dari negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Belanda, dan Portugis datang dan menetap di Gulangyu. Karena penduduknya yang kaya dan lingkungannya yang mewah, Gulangyu pernah menjadi salah satu wilayah terkaya di dunia pada tahun 1920-an.


Gulangyu masih mempertahankan jejak masa lalu internasionalnya dengan keberadaan 13 konsulat asing dan lebih dari 600 bangunan bersejarah di pulau tersebut. Pada bulan Juli 2017, UNESCO menetapkan Pulau Gulangyu sebagai Situs Warisan Budaya Dunia. Keberadaan konsulat asing dan bangunan bersejarah tersebut menjadi bukti sejarah penting yang masih terpelihara dengan baik di pulau ini.


Pulau Gulangyu dikenal dengan sebutan Piano Island karena adanya museum piano dan organ yang terdapat di sana. Museum Piano di Pulau Gulangyu dibuka pada tahun 2000 dan menjadi satu-satunya museum piano di Tiongkok. Pengunjung dapat melihat koleksi sekitar 100 piano tua dari berbagai jenis dan merek, termasuk yang diproduksi pada abad ke-19 dari berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Prancis.


Kepopuleran piano di Gulangyu juga dipengaruhi oleh sejarah musik di pulau tersebut. Pada masa lalu, musik etnik, musik lokal, dan opera sangat populer di Gulangyu. Setelah Xiamen menjadi pelabuhan perdagangan luar negeri Cina, berbagai budaya dan musik etnis berinteraksi dengan musik setempat di Pulau Gulangyu. Hal ini membuat Gulangyu menjadi tempat pertama di Tiongkok di mana musik klasik Barat dapat dinikmati dan dimainkan.


Dalam rentang waktu antara pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-20, perekonomian Pulau Gulangyu mengalami perkembangan yang pesat. Seluruh penduduk di pulau ini mulai mencintai musik sejak usia dini. Sekolah Taman Kanak-kanak Riguang, yang merupakan taman kanak-kanak piano pertama di Cina, didirikan di Gulangyu. Dari pulau kecil ini, lahir beberapa musisi klasik terkenal seperti Yin Chengzong, seorang pianis dan komposer, Jing Yang, seorang pemain biola, dan Xu Feiping, seorang pianis.


Pengaruh budaya pada abad ke-19 dan ke-20 telah membuat Gulangyu menjadi pulau dengan jumlah piano per kapita terbanyak di Cina. Hal ini semakin memperkuat julukan Gulangyu sebagai Pulau Piano.


Untuk menjaga kelestarian Gulangyu, Pemerintah Kota Xiamen saat ini memberlakukan kontrol yang ketat terhadap aktivitas pariwisata. Hanya 35 ribu orang yang diberi izin untuk mengunjungi pulau ini setiap harinya. Tindakan ini diambil untuk menjaga keindahan dan keasrian alam serta keunikan budaya Gulangyu agar tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.