Header Ads

Menko Polhukam Dukung Aksi MER-C di Palestina

Beragam Berita Nasional - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto memberikan dukungan penuh terhadap aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) di wilayah konflik Palestina. Hadi menyatakan kegembiraannya atas pertemuan dengan para pahlawan kemanusiaan tersebut, serta memberikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya yang telah dilakukan, terutama di Palestina.




Menurut Hadi, penting bagi pemerintah dan organisasi relawan seperti MER-C untuk bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan kemanusiaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Kegiatan tersebut dapat berupa pemberian bantuan medis, bantuan pangan, serta perbaikan fasilitas kesehatan di daerah konflik. Hadi meyakini bahwa kerja sama yang solid antara pemerintah dan organisasi kemanusiaan akan memberikan dampak yang lebih besar dan bermanfaat bagi korban.

3MER-C, sebagai organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pemberian bantuan medis kepada korban bencana dan konflik, telah menunjukkan komitmennya dalam membantu warga Palestina yang terdampak peperangan di Gaza. Salah satu langkah proaktif yang dilakukan MER-C adalah dengan mengirimkan surat resmi kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait kerusakan rumah sakit akibat serangan. Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan kerja sama yang baik, diharapkan bantuan kemanusiaan yang diberikan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan.

MER-C Indonesia, atas nama masyarakat Indonesia, mengajukan permohonan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk turun tangan dan melindungi semua rumah sakit di sepanjang Jalur Gaza agar tidak digunakan sebagai instalasi militer. Kami meyakini bahwa rumah sakit, terutama dalam situasi konflik, harus tetap menjadi tempat yang aman dan dilindungi, bahkan selama masa perang, agar mereka dapat melaksanakan tugas mulia mereka dalam merawat dan menyelamatkan nyawa korban perang.

Kami meminta WHO untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna mengembalikan rumah sakit yang rusak dan telah dijadikan markas militer oleh Israel ke fungsi semula sebagai fasilitas kesehatan. Rumah sakit harus menjadi tempat yang netral dan tidak boleh digunakan untuk kepentingan militer. Kami berharap WHO dapat memastikan bahwa rumah sakit di Jalur Gaza tetap berfungsi sepenuhnya sebagai tempat yang aman bagi para pasien dan tenaga medis.

Sebagai warga Indonesia, kami merasa penting untuk mendukung perlindungan rumah sakit di Jalur Gaza. Kami berharap WHO dapat mendengarkan suara kami dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi rumah sakit sebagai tempat yang netral dan aman dalam situasi konflik. Semoga surat ini dapat menjadi panggilan bagi WHO untuk bertindak demi kemanusiaan dan melindungi nyawa korban perang di Jalur Gaza.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.