Rusia Sebut Prancis Diskriminasi Atlet Berhijab Di Olimpiade
Beragam Berita Nasional - Keputusan Prancis yang melarang atlet berhijab di Olimpiade Paris disebut sebagai tindakan segregasi yang mencolok oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. Pernyataan ini muncul setelah pelari cepat asal Prancis, Sounkamba Sylla, mengungkapkan bahwa dia dilarang menghadiri upacara pembukaan Olimpiade karena mengenakan jilbab.
Zakharova menilai bahwa larangan tersebut merupakan bentuk diskriminasi yang dihadapi oleh atlet dan jurnalis Rusia dan Belarusia di Olimpiade. Dia menegaskan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan semangat Olimpiade dan menunjukkan bahwa acara olahraga ini tidak lagi mewakili nilai-nilai keberagaman dan kebebasan berekspresi.
Menurut Zakharova, Olimpiade Paris kehilangan legitimasi sebagai ajang olahraga yang terbuka, adil, dan demokratis akibat keputusan tersebut. Olimpiade Musim Panas 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 26 Juli hingga 11 Agustus, sementara Paralimpiade akan berlangsung mulai 28 Agustus hingga 8 September.
Post a Comment