Penelitian Baru Merokok Bisa Sebabkan Demensia
Beragam Berita Nasional - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa merokok adalah faktor risiko terbesar dalam penurunan fungsi kognitif dan risiko demensia di masa depan. Studi yang melibatkan ribuan orang dewasa di Eropa selama 15 tahun ini menemukan bahwa non perokok memiliki penurunan kognitif yang lebih lambat daripada perokok, terlepas dari faktor gaya hidup lainnya.
Para peneliti mengisolasi efek merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, dan kontak sosial terhadap penurunan kognitif. Hasilnya mengejutkan, menunjukkan bahwa berhenti merokok atau tidak pernah memulainya sama sekali dapat menjadi langkah paling penting dalam menjaga fungsi otak seiring bertambahnya usia.
Studi ini memberikan saran bahwa terlibat dalam perilaku sehat lainnya seperti olahraga teratur, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang, dan aktif secara sosial dapat membantu mengimbangi efek kognitif negatif yang terkait dengan merokok. Berhenti merokok atau tidak memulainya sama sekali mungkin merupakan langkah terpenting dalam menjaga fungsi kognitif seiring bertambahnya usia, menurut penelitian ini.
Hal ini penting mengingat periode praklinis yang panjang dari penyakit Alzheimer, di mana perubahan otak bisa terjadi beberapa dekade sebelum gejala muncul. Para peneliti menekankan agar perilaku sehat tetap diperhatikan. Meskipun aktivitas fisik dan kontak sosial tidak memiliki efek independen yang kuat terhadap penurunan kognitif, keduanya tetap memberikan manfaat kesehatan lainnya.
Bagi perokok yang sulit berhenti, menerapkan kebiasaan sehat lainnya dapat membantu mengurangi penurunan kognitif. Meskipun demikian, penting untuk tidak mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan otak. Kombinasi dari berbagai perilaku sehat dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kondisi neurodegeneratif.
Dengan memperhatikan perilaku sehat secara keseluruhan, seseorang dapat mengurangi risiko penurunan kognitif di masa depan. Meskipun tidak ada jaminan bahwa penyakit Alzheimer dapat dicegah sepenuhnya, upaya untuk menjaga kesehatan otak dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan seseorang.
Post a Comment