BPNB: Pengungsi Naik Sampai 2000an Orang Akibat Erupsi Gunung Ibu

Beragam Berita Nasional - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melaporkan bahwa sebanyak 2.011 warga Halmahera Barat, Maluku Utara, telah dievakuasi. Evakuasi dilakukan untuk menjauhkan warga dari bahaya erupsi Gunung Ibu.

 


Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, ribuan warga tersebut dievakuasi secara maraton oleh petugas SAR gabungan ke posko pengungsian yang tersebar di lokasi yang lebih aman. Sebagian besar warga yang dievakuasi berasal dari Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu yang terdampak langsung oleh erupsi Gunung Ibu.


BNPB terus memberikan dukungan logistik berupa sembako, makanan siap saji, tenda pengungsi, masker, dan kebutuhan lainnya kepada warga yang berada di pengungsian. Selain itu, BNPB bersama dengan TNI/Polri dan Pemerintah Maluku Utara juga telah mengirimkan tenaga medis, psikososial, dan obat-obatan untuk membantu penanganan warga yang sakit, termasuk yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat abu vulkanis Gunung Ibu.


Dua orang pasien di antara mereka telah dirujuk ke RSUD Jailolo karena membutuhkan perawatan yang lebih lanjut," kata dia.


Menurutnya, berdasarkan laporan dari Badan Geologi Kementerian ESDM, tingkat aktivitas Gunung Ibu sejak 16 Mei 2024 hingga hari ini masih berada di Level IV (Awas). Laporan dari Badan Geologi mencatat bahwa telah terjadi sekitar 10 kali erupsi dan yang terakhir terjadi pada Rabu (29/5) sore pukul 15.45 WIT, tercatat pada seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan berdurasi 108 detik. Mengingat kondisi tersebut, BNPB memastikan bahwa pos komando gabungan telah didirikan di Kantor Bupati Halmahera Barat untuk memudahkan koordinasi antar lembaga dan instansi yang akan melakukan upaya penanganan darurat dampak erupsi Gunung Ibu.

Komentar