Bahaya Air Tercemar Akibatkan Kanker dan Stunting

 Beragam Berita Nasional - Dr. Umi Fahmida, seorang peneliti dari Southeast Asian Ministers of Education Organization-Regional Centre for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON), menyatakan bahwa pencemaran air dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan, seperti menyebabkan stunting dan kanker. Menurutnya, konsumsi air yang tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit, baik yang bersifat akut seperti diare maupun kronis seperti stunting dan kanker.


Sebagai Country Lead Study Action Against Stunting Hub (AASH) Indonesia, Umi menekankan pentingnya untuk memperhatikan kualitas air yang dikonsumsi oleh masyarakat. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia, termasuk anak-anak. Studi AASH yang didanai oleh Pemerintah Inggris melalui UK Research Innovation Global Challenges Research Fund (UKRI GCRF) melakukan pendekatan komprehensif terhadap anak-anak, termasuk aspek fisik dan lingkungan pengasuhan, serta kualitas air minum.


Tim peneliti yang dipimpin oleh Umi berharap hasil penelitian AASH dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kementerian/lembaga terkait dalam meningkatkan kualitas air dan kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan stunting secara komprehensif di Indonesia. Sebelumnya, Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) yang bertujuan untuk membahas isu-isu air secara global dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia.


Direktur Pengendalian Pencemaran Air, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) CH Nety Widayati menyatakan bahwa sumber pencemaran air terbesar di Indonesia berasal dari rumah tangga. Masih banyak air limbah domestik yang tidak diolah, di pinggir-pinggir sungai masih banyak black water (air buangan kloset) dibuang ke sungai, bahkan masih banyak jamban apung.



Untuk meningkatkan kualitas air, diperlukan kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat. Hal ini termasuk dalam tidak membuang sampah di sembarang tempat dan ke sungai. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk menjaga kebersihan air dan lingkungan.


Perwakilan Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Asep Supriatna menegaskan pentingnya peran kepala daerah dalam pengelolaan air bersih dan limbah secara berkelanjutan. Pemerintah telah berupaya dalam mengelola sumber daya air bersih untuk memastikan ketersediaan air yang cukup bagi masyarakat. Namun, peran kepala daerah dalam mengawasi perizinan pembuangan limbah juga sangat vital, karena merekalah yang bertanggung jawab mulai dari perencanaan hingga pengawasan.

Komentar